Rutinitas...
Ketika berbicara tentang rutinitas orang akan berfikir tentang sesuatu yang menjenuhkan dan membosankan. Kurang lebih begitu buat yang monoton menyikapi kehidupan.
Saat ini udah hampir setahun lebih tepatnya 11 bulan setelah gelar yang sudah gua mulai perjuangannya di tahun 2013 berakhir dan gua dapatkan. Entah apa yang ada dibenak gua lama banget kuliah sampe 6 tahun, masih bagus lulus ngak sampe abis itu jatahnya kalo lewat dari 6 tahun bisa jadi ngak ngerasain diwisuda pake toga. ya tepat setelah gua lulus periode berikutnya wisuda di tahun 2020 ditiadakan karena pendemi Covid-19.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ngebuka kenangan dan ingatan gimana awal mula bisa masuk kuliah agak sedikit diluar prediksi sebenernya. Karena dengan tipikal gua yang dari jaman sekolah dan bahkan SMA ikut Organisasi pecinta alam masuk jurusan Pendidikan luar biasa tuh diluar prediksi apalagi dapet lewat jalur undangan. Sebagian orang ada aja sih yang nilai wajar aja gua keterima di jurusan itu kan peminatnya ngak banyak, tapi salah satu alasan gua kenapa masuk jurusan ini sebenernya simpel banget karena menurut orang tua gua yang punya kolega/sodara dengan profesi guru plb peluangnya luas. Dan gua nurut aja apa kata nyokap padahal gua ga tau apa apa. cuman modal browsing dan mantepin hati milih jurusan itu. disisi lain gua sadar diri nilai gua bagus pun ngak sebagus temen-temen gua lainnya yang punya impian jadi anak teknik atau mipa (iyalah secara lu anak ipa itu udah jadi hal dasar buat ambil jurusan). Sebenernya jujur aja sedih ketika ada yng memandang rendah tentang pilihan gua untuk masuk dan keterima jalur SNMPTN di PLB tapi seiring berjalannya waktu gua ngejalanin prosesnya, gua sadar bahwa prodi ini tuh besar banget perannya buat anak anak berkebutuhan khusus.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Awal kuliah cukup aneh sih karena gua belom pernah ada dilingkungan anak anak berkebutuhan khusus jadi minim banget pengetahuan gua yang hanya berdasarkan informasi dari mbah gugel doang. Tapi dengan lu punya temen yang sudah berkecimpung disitu membuat gua terpacu untuk tau lebih jauh terkait anak anak berkebutuhan khusus, semester dua gua dapet kesempatan buat joint di lab plb. meskipun namanya lab bukan berarti kita praktikum kaya jaman sma di pelajaran ipa ya. di lab plb sendiri disini kita memberikan pelayanan buat anak anak berkebutuhan khusus untuk ningkatkan akademis, sosial, komunikasi, dan perilaku. Pertama kali ngeliat anak berkebutuhan khusus aseli yang ada dikepala cuman bingung gimana cara ngajak ngobrolnya? gimana ngajak mainnya? apalagi kondisi anaknya muter terus ngak ada abisnya itu energi, ngeliatnya aja pegel (haha....). yang lucu lagi pada saat itu dengan polosnya gua nanya ke dosen "pak ini kita (gua sama temen gua) harus ngapain?" dan dosen cuman bilang "ajak main aja".
Kata - kata ajak main aja itu jadi kalimat ajaib sampe detik ini buat gua, karena secara pribadi gua sendiri kalo mo deeket sama orang ya lebih cepet kalo main. dan emang bener itu berlaku ngak cuman pada anak anak bahkan orang dewasa juga begitu. dari semester dua gua belajar dari awal gimana bisa ngajak anak main sampe gimana masuk ke perkembangan akademiknya dengan membuat program sesuai dengan kemampuannya. dan disini gua juga belajar yang namanya pentingnya sebuah administrasi atau pencatatan yang baik. karena gua pribadi punya tanggung jawab untuk mengetahui sejauh mana pencapaian seorang anak dari apa yang telah ia pelajari. meskipun ngak semua orang peduli akan hal itu tapi itu adalah bentuk pertanggung jawaban gua terhadap diri gua pribadi akan apa yang udah gua jalanin. Singkat cerita gua selesai di januari 2016, karena merasa sudah banyak yang bisa menggantikan posisi gua disana dan perlu rotasi pergantian dan gua pun melanjutkan untuk menyibukkan diri dengan kegiatan lain.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Radio kampus salah satu kegiatan yang gua ikutin karena merasa sebagai anak yang ditanggung sama beasiswa negara gua perlu berperan aktif meningkatkan kemampuan gua dalam berorganisasi dan sebagainya, banyak pengetahuan, teman, dan hal lain yang gua dapatkan disini. ga sedikit cerita yang gua punya di organisasi ini gua juga banyak dapet temen dari organisasi lain yang asalnya pun dari berbagai jurusan. meskipun sekedar kenal yaaaa kalo lagi ada acara kegiatan bisa lah saling minta tolong. Begitupun sebaliknya ketika temen gua kalo ada acara dadakan butuh mc minta tolongnya ke gua. meskipun ngak ekspert di bidang mc tapi dasar public speaking buat mc gua udah pernah pelajari, karena cuap cuap adalah hal dasar buat penyiar radio tinggal gimana aplikatif nya ketika kita berdiri didepan umum bawain acara.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Balik lagi bahas tentang perkuliahan, yang bikin ketawa tuh kakak gua ngecek lewat website dikti. matakuliah apa aja yang gua ambil, dan yang lebih mengenaskannya lagi gua udah ngambil matkul tugas akhir dari semester 7 dan mandek ampe semester 10. alasan mandek nya klasik aja sih gua orang yang tidak punya keberanian. karena beda banget ketika ketemu dosen sama ketemu klien kerja. hati lebih tenang ketemu klien dan bahas event yang mau digarap dibanding ketemu dosen bimbingan bahas masa depan anak bangsa. tapi gua sadar hal yang gua lakukan adalah kesalahan besar. karena dengan melarikan diri kerja keluar kota tidak menyelesaikan masalah perkuliahan yang gua tinggal.
SANGAT TIDAK PATUT UNTUK DITIRU.
Karena dengan mangkirnya gua banyak pihak juga yang dirugikan. banyakin istigfar minta ampun sama yang maha kuasa, dan maha pencipta. dan yang paling bikin sakit tuh ketika keluarga kecewa karena lu belom lulus. sedih tapi ngak berdarah.
Salah satu hal yang membuat gua kembali menghadapi kenyataan bahwa gua harus menyelesaikan perkuliahan adalah perjanjian yang gua bikin sebelum gua berangkat ekspedisi ke Pendakian gunung es di pegunungan alpen Eropa. dapet kesempatan yang langka gitu bikin gua mau ga mau membuat kesepakatan sama orang tua buat ngelarin studi sepulang dari pendakian.
Sepulang dari pendakian pun gua mulai balik ke kampus, yang lucu tuh pas lagi gua sehari sebelum ilang sinyal/naik gunung dosen pembimbing tiba tiba wa nanyain lagi dimana? panik langsung gatau mo bales apaan. akhirnya cuman bilang saya lagi ngak di jakarta pak lagi ada acara, untungnya dosen gua pun lagi ada acara diluar kota beliau ternyata cuman mo update kalo beliau ngak ada di jakarta sampe waktu gua balik ke jakarta lagi. anggap lah itu bonus rejeki, iyalah kalo ketauan lagi naik gunung gitu jauh pula apakata dunia.... tapi sedih juga sih jadi ngak bisa posting update an sesuka hati masih ada rasa ngak mau sampe netijen komentar, bukannya buruan lulus malah naik gunung mulu ampe ke eropa pula.
DASAR NETIJEN
yah kalo ngak ada netijen ngak seru juga sih ceritanya. di semester 11 berhasil seminar proposal dan sayangnya mandek lagi abis gitu jadi ngak bisa lulus di semester 11 tapi disatu sisi gua ngak begitu menyesal karena disitu gua memilih buat keluarga dulu dan ternyata bener aja itu akhir tahun gua bareng sama nenek yang udah kaya emak dan kaya temen akur, temen debat, temen berantem.
Setelah tau kalo harus molor lagi waktunya kuping berasa panas sih, tapi ya resiko toh emang guanya yang milih kok. at least berhasil terselasaikan drama berkepanjangan perihal tugas akhir di semester 12. genap udah selesai.
Tapi drama nya masih berlanjut karena kondisi nenek yan mulai nge-drop diakhir agustus 2019 pas banget selesai pemberkasan.hampir ngak jadi ikut wisuda pake toga gara-gara h-1 wisuda yang harusnya gladi ngak jadi ikut, bahkan udah ada omongan gpp ya yi kalo ngak jadi wisuda kondisi nenek lagi ngedrop gini, dalam hati sedih cuman apadaya. yaudah sedih aja dah. alhamdulillahnya kondisi nenek membaik. jadi bisa dijagain sama yang lain sementara gua wisuda.
Resmi udah megang ijasah S, Pd
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ya selang seminggu wisuda nenek ngedorp lagi dan seminggu kemudian pulang ke tempat dari mana manusia diciptakan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
selesai itu masuk kedalam fase dimana jadi pengangguran dan ga punya kegiatan.
minggu depannya pergi jalan-jalan ke singapur pun kaya orang yang ngk ada hipe nya liburan. bahkan ngak ada satupun postingan foto yang di upload selama disana.
rutinitas yang mulai dijalanin cuman nyiapin berkas buat daftar cpns dan daftar kki.
oh iya selain itu juga di isi sama naik gunung bareng komunitas vanaprastha, kebetulan lagi ada dua agenda pendakian ke gunung gede acara pengenalan calon anggota yang mau masuk. akhir tahun ditutup dengan agenda pengajian dan hiburan tahun baru.
sayang banget setelah berangkat tes cpns di Bali hasilnya belom lolos. dan ngerasa pengen banget balik lagi ke bali buat chill di pinggir pantai sambil nikmatin deburan ombak.
saat ini gua masih ngerasa gelar yang gua dapet berasa belom berguna, dan apakah bisa seberguna sebagai mana mestinya? semoga Allah menberikan jalan yang selalu membuat gua kuat untuk melalui hari demi hari.
Komentar
Posting Komentar